Tuesday, March 30, 2010

Lesson 01 MENGENAL INTERVAL

Sebuah scale / tangga nada adalah sebuah bentuk dari susunan nada-nada yang terpusat pada satu nada dasar. Di dalam tangga nada ada lagi bentuk kecil yang menyusun tangga nada tsb, yaitu hubungan antar masing-masing not secara individu yang membentuk melodi dan harmoni. Dengan memahami bentuk hubungan tsb maka kita akan lebih mudah dalam mencapai pemahaman tentang emosi yang dapat kita ciptakan untuk para pendengar musik.

Jarak antara dua buah nada dikenal sebagai interval. Jika dua buah nada tsb dimainkan secara bersama-sama maka kita mengenalnya dengan istilah harmonic interval, dan jika dua buah nada tsb dimainkan satu kemudian disusul dengan nada yang lain maka kita mengenalnya dengan istilah melodic interval.

Ketika dua buah not dimainkan secara bersamaan kita akan mendengarkan tiga hal yaitu dua buah not tsb ditambah dengan komponen ke tiga yaitu kombinasi dari kedua buah not itu sendiri. Setiap interval mempunyai kualitas dan suasana sendiri. Setiap not akan kita identifikasikan dengan angka sehingga angka-angka tsb bisa kita terapkan dalam kunci / not yang berbeda, karena walaupun not tsb berbeda kualitas interval yang kita dengarkan akan tetap sama. Kualitas interval perfect 5th antara nada C dan G akan terdengar sama dengan kualitas perfect 5th antara nada G dan D, ataupun kualitas interval perfect 5th pada nada-nada yang lainnya. Kualitas interval ditunjukan dengan jumlah ½ langkah antara ke dua buah nada tsb.

Sebelum kita mengenal kualitas interval lebih lanjut coba kalian perhatikan gambar 1




Kita menggunakan tangga nada Mayor dengan Kunci / nada dasar C. Angka 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7 digunakan dengan asumsi menggunakan jarak tangga nada mayor. Jika kita perhatikan pada tangga nada di atas jarak ½ langkah hanya ada pada jarak nada antara 3 ke 4 dan 7 ke 1. Selain dari nada-nada tsb jumlahnya adalah 1 langkah, maka otomatis di antara nada-nada tsb masih terdapat satu buah nada lagi yang ditunjukan pada diagram di atas. Nada-nada tsb juga kita identifikasikan dengan angka-angka untuk mempermudah kita mengenal kualitas interval. Terkadang interval kita sebut dengan menggunakan 2 nama yang berbeda tergantung dari cara kita melihatnya. Beberapa nama interval adalah nama-nama interval yang paling umum digunakan dalam pengajaran musik, dan saya akan menuliskan keduanya baik menggunakan nama yang umum maupun yang tidak umum.

Interval kita bagi menjadi dua kategori, yaitu perfect dan imperfect. Interval imperfect mempunyai dua versi yaitu mayor dan minor. Versi mayor dapat ditemukan pada not-not yang ada pada tangga nada mayor, sedangkan untuk yang minor dapat ditemukan dengan cara menurunkan ½ langkah (1 fret) dari not-not yang ada pada tangga nada mayor tsb. Interval perfect tidak mempunyai versi mayor ataupun minor. Yang termasuk interval perfect adalah jarak dari 1 ke 1 yaitu unison, jarak dari 1 ke 4 yaitu perfect 4th, jarak dari 1 ke 5 yaitu perfect 5th dan jarak dari 1 ke 1' yaitu octave.


Coba perhatikan gambar 2


Gambar 2 menjelaskan kesuluruhan dari interval yang ada dengan menggunakan nama-nama interval yang umum digunakan dalam pengajaran musik. Interval-interval tsb ditulis dengan nada dasar C, kemudian di sebelahnya terdapat juga gambar diagram neck gitar untuk masing-masing interval tsb.

Gambar 3 menjelaskan keseluruhan interval baik dalam nama yang umum maupun yang tidak umum serta menjelaskan persamaan bunyinya dimulai dari diminished unison sampai dengan augmented octave. Interval yang ada pada gambar 3 tsb saya tulis hanya untuk memperkenalkan pada kalian mengenai nama-nama interval yang tidak umum, cobalah kalian utamakan untuk memperlajari nama-nama interval yang umum yang ada pada gambar 2.

Untuk mempermudah pemahaman cara memberi nama interval seperti pada gambar 3, berikut ini saya tulis rumus untuk memberi nama interval dalam bentuk diagram. (gambar 4)



1. Jika interval lebih kecil ½ langkah dari interval mayor maka interval tsb kita sebut dengan minor.
2. Jika interval lebih kecil ½ langkah dari interval perfect / minor maka, kita menyebutnya dengan diminished.
3. Jika interval lebih besar ½ langkah dari interval perfect / mayor kita menyebutnya dengan augmented.


Interval-interval tsb mempunyai suasana yang berbeda-beda. Ada yang terdengar nyaman di telinga ada juga yang terdengar ganjil. Kenyamanan dari interval-interval tsb dapat ditunjukan dengan tingkat consonance / disonance. Semakin consonance sebuah interval artinya interval tsb semakin nyaman terdengar di telinga, dan semakin disonance sebuah interval artinya interval tsb semakin tidak nyaman terdengar di telinga. Kemampuan kita dalam mengidentifikasi hubungan dari dua buah nada atau interval dikenal dengan kemampuan relative pitch, sedangkan kemampuan untuk mengidentifikasi sebuah nada dengan tepat dikenal dengan kemampuan perfect pitch. Kedua kemampuan tsb sama pentingnya untuk dipelajari. Belajar mengenal interval akan mempertajam kemampuan relative pitch kita.

Cobalah mainkan interval-interval tsb dan rasakan bagaimana kedua buah not tsb menyatu. Suasana interval-interval tsb bisa didefinisikan sbb:
1. Unison dan Octave : Karena notnya sama maka interval ini akan terdengar menyatu sekali dengan sempurna, nyaris tanpa interaksi, atau sangat tipis
2. Perfect fifth : Kuat, tenang, kosong, nyaman tidak ingin berpindah.
3. Perfect fourth : Lebih consonant daripada perfect fifth, rasanya ingin jatuh ke interval yang lebih nyaman yaitu major third.
4. Major third : Berwarna, bahagia, sangat tenang, santai, dan tidak ingin berpindah-pindah lagi.
5. Minor third : Sedih, dan sedikit agak gelap
6. Major sixth : Berwarna, bahagia seperti major third, tetapi tidak senyaman atau setenang major third, karena interval ini suasananya terasa sekali ingin berpindah ke interval yang lebih nyaman yaitu perfect fifth.
7. Minor sixth : Sedih seperti minor third, dan suasanya sangat kuat terasa ingin jatuh ke interval perfect fifth.
8. Major second : Dissonant, menggantung, agak gelap.
9. Minor second : Dramatis, gelap, horor, dan suasananya sangat kuat terasa ingin jatuh ke rootnya.
10. Major seventh : dissonant, jazzy, dan suasanya sangat kuat terasa ingin jatuh ke interval yang lebih tenang yaitu octave.
11. Minor seventh : Menggantung, dan membutuhkan resolusi.
12. Diminished fifth : Sangat tidak stabil, membutuhkan resolusi ke interval yang lebih nyaman seperti perfect fifth jika dimainkan sebagai harmonic interval, dan akan terdengar sangat ganjil jika dimainkan sebagai melodic interval. Interval ini juga menimbulkan kesan gelap, horor, mistis, tegang dan ngeri.

Deskripsi suasana di atas yang saya buat sangatlah subyektif. Setiap orang bisa mempunyai deskripsi sendiri terhadap setiap interval, akan tetapi deskripsi-deskripsi tsb akan bisa kita tarik benang merahnya yang kurang lebih agak mirip.

Pada abad ke 16 interval-interval dissonant seperti diminished 5th sangat dilarang untuk dimainkan, apalagi di dalam musik-musik gereja. Interval tsb dikenal sebagai ‘diabolus in musica’ atau bisa diterjemahkan sebagai setan di dalam musik, akan tetapi seiring dengan perkembangan jaman, interval dissonant menjadi sangat menarik di telinga modern karena suasana tegang yang ditimbulkan oleh interval itu sendiri. Oleh karena itu interval-interval dissonant biasanya sangat sering ditemui pada musik-musik yang agresif seperti trash metal. Di dalam musik jazz interval-interval tsb juga sering digunakan untuk menciptakan tension. Dengan memahami suasana yang ditimbulkan oleh masing-masing interval tsb maka kita bisa dengan mudah mempengaruhi para pendengar musik kita. Contohnya jika kita ingin bercerita tentang kesedihan di dalam lagu kita maka kita bisa menggunakan interval-interval minor. Akan terdengar sangat aneh dalam sebuah lagu, jika bercerita tentang kesedihan dengan menggunakan interval-interval seperti major third yang bersuasana bahagia, hal tsb sangatlah bertentangan, walaupun itu sah-sah saja kita lakukan dalam membuat lagu hanya saja efeknya akan kurang mengena ke pendengar. Jika kita ingin membuat lagu dengan suasana horor tentunya kita juga tidak akan menggunakan interval-interval dengan suasana bahagia, tentu kita akan menggunakan interval seperti diminished 5th untuk menciptakan tension dan kengerian. Dengan memahami suasana interval kita bisa dengan mudah mempengaruhi para pendengar musik kita untuk kita bawa masuk ke dalam suasana tertentu yang kita inginkan.
Knowledge is power, selamat mencoba, GOOD LUCK!

Lesson 02 MENGENAL MAJOR & MAJOR 7th HARMONY

Mengenal harmoni mayor. Jika kita mendengarkan sebuah lagu, maka kita dapat merasakan ada sebuah perputaran atau perpindahan chord. Perputaran chord yang nyaman akan menghasilkan harmoni yang indah. Pada materi yang lalu kita menggunakan angka arab (1, 2, 3, 4,….) untuk mengidentifikasi urutan pada interval, kini kita akan menggunakan angka Romawi (I, II, III, IV…) untuk mengidentifikasi urutan pada kord. Untuk membedakan jenis kordnya kita tambah sedikit ekstensi dibelakang angka tsb.
Untuk kord mayor kita tidak tambahkan apa-apa, sedangkan untuk kord minor kita tambahkan (mi) sesudah angka romawi tsb, dan untuk kord diminished kita tambahkan lambang ( º ).
Agar lebih mudah memahami harmoni mayor, berikut ini saya sertakan daftar tangga nada mayor dalam kunci C, D, E, F, G, A, & B. Dengan daftar tsb kalian dapat dengan mudah melihat derajat interval untuk mengidentifikasi masing-masing kord.

Gambar 1 (lihat attachment harmoni mayor)




Sebagai awal kita akan mengharmonisasi tangga nada C Mayor dalam bentuk triad, caranya dengan menyusun tiga nada menjadi sebuah grup, dan susunan tsb dibuat dengan cara melompat satu nada dari tangga nada mayornya. Berikut ini susunan yang dihasilkan dari tangga nada C Mayor.

I = C E G = 1 3 5 = Mayor
II = D F A = 1 b3 5 = minor
III = E G B = 1 b3 5 = minor
IV = F A C = 1 3 5 = Mayor
V = G B D = 1 3 5 = Mayor
VI = A C E = 1 b3 5 = minor
VII = B D F = 1 b3 b5= Diminished

Mari kita analisa masing masing grup tsb! Untuk kord I nada yang dihasilkan berdasarkan tangga nada C mayor adalah C E G, dari situ bisa kita lihat derajat intervalnya yaitu 1, 3, 5. Kemudian untuk kord II, dapat kita lihat derajat intervalnya dengan cara melihat tangga nada D mayor. Di situ tidak kita lihat nada F melainkan nada F#. Nada F# mempunyai derajat interval 3 sedangkan yang kita cari derajat intervalnya adalah nada F. Dari nada F# ke nada F harus kita turunkan setengah langkah oleh karena itu kita bisa identifikasi nada F dengan derajat interval b3 (flat 3). Jadi kord II dapat kita identifikasi dengan derajat interval 1, b3, 5. Jika kita identifikasi keseluruhan kord tsb maka akan kita peroleh rumus interval dari masing-masing kord seperti yang ada di atas.

Setiap kord mempunyai formula sendiri. Formula kord ditulis dengan menggunakan derajat interval. Berikut ini adalah formula dari kord triad dasar:
1. Mayor = 1 3 5
2. minor = 1 b3 5
3. Diminished = 1 b3 b5
Jika kita perhatikan, yang membedakan antara kord mayor dan minor adalah pada interval 3 nya. Pada kord minor, interval 3 diturunkan setengah langkah menjadi b3. Dalam tangga nada mayor kord minor dapat ditemukan pada kord II, III, dan VI, sedangkan kord mayor dapat kita temukan pada kord I, IV, dan V. Pada kord diminished selain interval 3 yang diturunkan, interval 5 juga ikut diturunkan. Kord diminished bisa kita temukan pada kord VII. Pada tangga nada C mayor kord VII berisikan nada B, D, F, dan jika kita perhatikan pada tangga nada B mayor tidak kita temukan nada D dan F melainkan nada D# dan nada F#. Dari situ bisa kita lihat selain interval 3 yang diturunkan setengah langkah ternyata interval 5 nya juga ikut diturunkan setengah langkah menjadi b5. Hal itulah yang menyebabkan mengapa kord VII teridentifikasi menjadi kord diminished.
Dari harmoni yang kita susun tadi di atas maka kita memperoleh rumus susunan harmoni kord pada tangga nada mayor sbb.

I IImi IIImi IV V VImi VIIº

Karena tangga nada mayor mempunyai rumus jarak yang tetap maka rumus kord triad di atas berlaku untuk keseluruhan tangga nada mayor. Berikut ini adalah daftar dari rumus kord triad dari keseluruhan tangga nada Mayor


Kunci I IImi IIImi IV V VImi VIIº
----------------------------------------------------
C mayor C Dmi Emi F G Ami Bº
G mayor G Ami Bmi C D Emi F#º
D mayor D Emi F#mi G A Bmi C#º
A mayor A Bmi C#mi D E F#mi G#º
E mayor E F#mi G#mi A B C#mi D#º
B mayor B C#mi D#mi E F# G#mi A#º
F mayor F Gmi Ami Bb C Dmi Eº
Bb mayor Bb Cmi Dmi Eb F Gmi Aº
Eb mayor Eb Fmi Gmi Ab Bb Cmi Dº
Ab mayor Ab Bbmi Cmi Db Eb Fmi Gº
Db mayor Db Ebmi Fmi Gb Ab Bbmi Cº
Gb mayor Gb Abmi Bbmi Cb Db Ebmi Fº

Di bawah ini adalah sequence yang berupa arpeggio kord yang ada pada tangga nada C mayor

Gambar 2 (lihat attachment sequence arpeggio)




Coba kalian rasakan perbedaan suasana dari masing-masing kord yang ada pada harmoni mayor.

Bagi kalian yang belum pernah mempelajari posisi open chord pada gitar, berikut ini saya sertakan juga diagram posisi open chord harmoni mayor dalam tangga nada C mayor sehingga kalian dapat memahami derajat interval dari masing-masing nada yang kalian petik.

Gambar 3 (lihat attachment open chord major harmony)



Dengan mengetahui rumus harmoni mayor tersebut maka kita dapat dengan mudah memindahkah sebuah melodi atau perpindahan kord dari kunci (nada dasar) ke kunci yang lainnya. Contoh misalnya sebuah lagu dalam kunci C mempunyai progresi kord sebagai berikut. C, Am, Em, F, G. Jika kita lihat pada rumus di atas maka perpindahan kord tsb dapat kita identifikasi sebagai berikut I, VImi, IIImi, IV, dan V. Jika vokal anda / penyanyi anda tidak bisa menjangkau nada-nada dalam kunci tersebut kita dapat merubah perpindahan kordnya ke kunci yang berbeda, seperti kunci G misalnya. Dari tabel di atas dapat kita peroleh perpindahan kord yang baru yaitu G, Em, Bm, C, dan D. Cobalah kalian mainkan lagu-lagu yang ada pada majalah kord dengan menggunakan kunci / nada dasar yang berbeda sesuai dengan jangkauan vokal anda. Memindah sebuah melodi atau progresi kord dari satu kunci ke kunci yang lainnya disebut transposing. Dengan menghafalkan progresi kord menggunakan angka akan memudahkan kita dalam melakukan transposing.


MAJOR 7th HARMONY

Dengan menambahkan nada ke 4 dari tangga nada mayor pada triad-triad di atas (interval 7) maka kita akan memperoleh susunan kord-kord baru. Sementara pada kord-kord triad terdengar sangat nyaman di telinga penambahan sebuah nada tadi menyebabkan kord tsb menjadi terdengar lebih kompleks dan lebih disonant. Kord-kord seperti ini biasanya lebih sering digunakan dalam musik blues atau jazz. Kita dapat membagi kord-kord tsb menjadi 4 bagian sbb:

1. ma7 = major 7th = 1 3 5 7
2. mi7 = minor 7th = 1 b3 5 b7
3. mi7(b5) = minor 7th b5 = 1 b3 b5 b7
4. 7 = dominant 7th = 1 3 5 b7

Jika kita susun tangga nada C mayor dengan menggunakan harmoni mayor 7 maka akan menghasilkan susunan kord sbb

I = C E G B = 1 3 5 7 = Major 7th
II = D F A C = 1 b3 5 b7 = minor 7th
III = E G B D = 1 b3 5 b7 = minor 7th
IV = F A C E = 1 3 5 7 = Major 7th
V = G B D F = 1 3 5 b7 = Dominant 7th
VI = A C E G = 1 b3 5 b7 = minor 7th
VII = B D F A = 1 b3 b5 b7= minor 7th b5

Dari rumus susunan kord di atas maka kita dapat memperoleh rumus susunan kord harmoni mayor 7 sbb:

Ima7 IImi7 IIImi7 IVma7 V7 VImi7 VIImi7(b5)

Berikut adalah contoh open chord harmoni mayor 7 yang disusun dari tangga nada C mayor beserta interval-intervalnya.

Gambar 4 (lihat attachment open chord major 7th harmony)



Untuk musik Pop atau rock biasanya musisi cenderung lebih senang menggunakan harmoni mayor dibanding harmoni mayor 7, karena lebih nyaman dan mudah ditangkap oleh telinga. Sedangkan untuk musik Blues / Jazz musisi lebih senang menggunakan kord-kord yang ada pada harmoni mayor 7. Dengan memahami harmoni mayor ini kalian para pemain gitar dan pemain bass dapat bekerja sama dengan baik sekali. Pemain bass dapat memvariasi nada-nada yang ada pada kord gitar yang sedang dimainkan oleh pemain gitarnya. Misalnya jika pemain gitar sedang memainkan kord C mayor maka pemain gitar tidak harus membunyikan nada C juga, tetapi dia bisa memvariasikan nada yang ada pada kord C mayor yaitu C E G. Artinya dia juga bisa membunyikan nada E ataupun nada G saat pemain gitarnya memainkan kord C mayor. Hal ini akan memperkaya harmoni lagu yang kalian buat atau mainkan.
Perlu diperhatikan juga pada popular harmony, Chord diminished jarang sekali dimainkan dikarenakan sifatnya yang terlalu dissonant, biasanya dia digantikan menggunakan chord V dengan third on bass, misalnya pada C major harmony, chord
B diminished akan digantikan dengan chord G/B sehingga lebih terdengar manis.

Mempelajari harmoni secara otomatis juga akan sangat membantu kita dalam melakukan improvisasi dalam sebuah progresi kord. Ok selamat mencoba semoga bisa bermanfaat!

Lesson 03 BERKENALAN DENGAN MODES YANG DIBANGUN DARI TANGGA NADA MAYOR

Orang yang baru mulai belajar musik biasanya selalu saja dibingungkan dengan istilah-istilah modes ataupun penggunaannya. Di sini saya mencoba menerangkannya dengan sesederhana mungkin semoga bisa lebih mudah dipahami. Kali ini kita akan mengenal 7 modes yang dibangun dari tangga nada Mayor Penamaan modes tersebut diambil dari bahasa Yunani. Dengan mengenal Mode akan memudahkan bagi kita dalam berimprovisasi saat bermain gitar. Langkah pertama untuk kita bisa menggunakan mode adalah dengan mengenal strukturnya, kemudian tahu bagaimana mode itu dibangun, dan apa saja derajat scalenya, dan terakhir bagaimana cara menggunakannya.

Seperti kita ketahui dalam musik, melodi tidak bisa dipisahkan dengan harmoni, misalnya seorang pemain gitar yang sedang mengisi solo melodi biasanya dilatarbelakangi oleh kord yang mengiringinya sehingga struktur kord dan melodi yang dimainkan akan menyatu membentuk harmoni. Untuk mengetahui bagaimana mode itu dibangun, sangatlah penting bagi kita untuk mengetahui hubungan antar kord dan tangga nada dengan dua cara pandang. Pertama adalah hubungan antara kord tersebut secara individual dengan tangga nada, dan yang kedua adalah hubungan keduanya baik kord dan tangga nada dengan sebuah nada dasar / key.

Pada materi yang lalu saya pernah menulis tentang Major Seventh Harmony dan berikut ini adalah susunan harmoni yang dihasilkan :

Ima7 IImi7 IIImi7 IVma7 V7 VImi7 VIImi7(b5)

Jika kita bermain pada Kunci C atau tangga nada C mayor maka susunan kord yang dihasilkan adalah sbb

Cma7 Dmi7 Emi7 Fma7 G7 Ami7 Bmi7(b5)

Pertama-tama mari kita lihat hubungan antara kord Cma7 dengan tangga nada C mayor. Kebetulan root / nada dasar dari kord dan tangga nada keduanya sama-sama dari C. Kita juga tahu bahwa ada kord lain yang ada pada harmoni mayor, khusus untuk kord lain selain dari C tentu saja root kordnya akan berbeda dengan tonic / nada dasar dari tangga nada C mayor. Misalnya G7 yang merupakan kord V7 dari tangga nada C Mayor.

Jika tangga nada C mayor dimainkan dengan latar belakang kord G7 maka tanpa memperhatikan perbedaan kord tersebut kita akan mendengarkan secara bersamaan seolah ada 2 nada dasar, yaitu melodi yang berputar pada C dan harmoni kord yang ada pada G. Akan tetapi, bagaimanapun jika nada dasar dari melodi tsb dipindah menjadi ke G tanpa merubah struktur tangga nada C mayor, hasilnya menjadi pas dengan kord G7 yang kita mainkan, dengan tetap mempertahankan hubungannya dengan kunci dasarnya yang asli. Dengan kata lain tangga nada C tidak dirubah akan tetapi, sekarang nada yang menerima penekanan lebih, bukan lagi C melainkan G. Dengan begini kita telah menciptakan sebuah mode Kebetulan mode tsb disebut dengan nama G Mixolydian.

Jadi membentuk mode dari tangga nada mayor adalah dengan cara merubah nada dasar dengan nada yang ada pada tangga nada mayor tsb, tanpa merubah struktur asli yang membentuknya. Dengan prinsip yang sama kita bisa menerapkannya pada masing masing chord yang ada pada harmonisasi tangga nada C Mayor. Seperti halnya harmoni tangga nada, mode akan selalu muncul dengan urutan yang sama pada setiap tangga nada mayor. Jadi setelah kita belajar mode pada nada dasar / kunci C kita akan dapat menerapkan prinsip mode pada kunci-kunci lainnya. Ketika kita berbicara mengenai mode tertentu biasanya kita akan menyertakan nada dasar dari mana mode tsb dibentuk disertai nama modenya, contoh F lydian, G Mixolydian, dan lain-lain.
Berikut ini adalah urutan nama mode dan hubungannya dengan kord pada major 7th harmony.



Dengan mengenal struktur jarak dan derajat tangga nada masing-masing mode tsb kita dapat dengan mudah menyusun mode-mode yang dihasilkan dari tangga nada mayor contoh berikut adalah mode yang di hasilkan dari tangga nada C mayor.


C Ionian : C D E F G A B C
D Dorian : D E F G A B C D
E Phrygian : E F G A B C D E
F Lydian : F G A B C D E F
G Mixolydian : G A B C D E F G
A Aeolian : A B C D E F G A
B Locrian : B C D E F G A B
Sekarang kita sampai pada permasalahan bagaimana menggunakan mode-mode tsb. Coba mainkan progresi berikut dan berimprovisasi dengan mode yang dibangun dari masing-masing kord tsb.

|: CMa7 | Emi7 | Dmi7 | G7 :|

Bar pertama pada kord Cma7 kita menggunakan C ionian / C mayor, kemudian pd kord Emi7 kita berimprovisasi menggunakan E Phrygian, pada kord Dmi7 kita menggunakan D dorian dan pada kord G7 kita menggunakan G mixolydian.

Dengan mencobanya saja pasti kalian sudah berpikir, “Kalau begini berarti kita sama saja berimprovisasi tetap di jalur tangga nada C, dan untuk apa kita mesti susah-susah memutar otak kita untuk berimprovisasi dengan menggunakan mode?”
Ya benar, dengan tetap bermain di tangga nada C mayor pada progresi kord di atas, kita sebenarnya sudah mempraktekkan mode. Jadi jika kalian berimprovisasi dengan tetap menggunakan tangga nada mayor kunci dasarnya dalam sebuah progresi kord , sadar / tidak sadar sebenarnya kalian juga sudah mempraktekkan mode. Lalu muncul pertanyaan lagi, “Jika benar kita sudah mempraktekkan mode, mengapa kita tidak bisa merasakan perbedaan suasana dari masing-masing mode tsb?” Benar, setiap mode mempunyai suasana / nuansa yang berbeda. Mengapa kita tidak bisa merasakan perbedaan suasana dari mode-mode tsb? Hal ini karena progresi tsb berpindah terlalu cepat (hanya 1 bar). Jika Progresi kord berpindah terlalu cepat, melodi yang disusun dari tangga nada tsb tidak mempunyai cukup waktu untuk merubah identitasnya. Melodi tsb lebih cenderung untuk kembali lagi ke nada dasar dari keseluruhan progresi, dan tidak bisa menahan identitasnya pada kord tertentu yang kita mainkan. Cara yang paling mudah untuk memunculkan suasana dari masing-masing mode tsb adalah dengan menahan sebuah kord pada sebuah progresi dengan cukup lama, dengan begitu interaksi antara kord dan melodi akan memunculkan suasana dari mode tsb. Contohnya dengan mencoba menahan Emi7 pada contoh progresi di atas dengan cukup lama maka kita baru dapat memunculkan suasana mode Phrygian. Atau dengan menahan Dmi7 selama 4 bar atau lebih maka kita akan dapat memunculkan suasana mode Dorian. Menahan Dmi7 cukup lama akan membuat melodi mempunyai cukup waktu untuk lebih menekankan pada nada dasar D dan bukan C, hal tersebutlah yang membuat modes dorian terasa suasananya. Selain dari cara tsb ada juga beberapa cara lain. Dengan memulai progresi kord tidak pada kord I nya kita juga bisa memunculkan suasana mode. Contoh, coba suruh teman kalian memainkan progres kord di bawah ini dan cobalah kamu berimprovisasi dengan menggunakan tangga nada C mayor

|: G | F C :|

Kemudian suruh kembali temanmu memainkan progresi berikut dan cobalah kalian berimprovisasi tetap pada tangga nada C.

|: C | F G :|

Apakah kalian dapat merasakan perbedaannya? Progresi yang pertama lebih menekankan pada nada dasar G walaupun kalian tetap berimprovisasi dengan menggunakan tangga nada C, dengan demikian kalian sudah mempraktekkan mode Mixolydian. Sedangkan untuk progresi yang kedua adalah progresi yang biasa kalian mainkan yaitu menekankan nada C yang mana sama dengan nada dasarnya, dengan demikian kalian sedang memainkan tangga nada mayor atau mode ionian.
Jadi munculnya suasana mode sangat dipengaruhi dari kord / progresi kord yang kita mainkan.

Cara lain untuk memunculkan mode adalah dengan menggunakan slash chord. Slash chord adalah kord yang dimainkan pada bass yang berbeda dengan rootnya. Misalkan G/B berarti kita harus memainkan kord G dengan menggunakan nada B sebagai nada bassnya. Slash kord adalah cara yang mudah, dan cepat untuk mendeskripsikan kord yang kompleks.
Coba bandingkan kedua progresi dibawah ini

|: C | F/C G/C :|

|: F/D | G/D :|

Progresi pertama adalah progresi yang umum kita mainkan, cobalah kalian berimprovisasi dengan menggunakan tangga nada C mayor / C ionian, kemudian setelah itu cobalah memainkan tangga nada yang sama dengan diiringi progresi kord yang ke dua. Apakah kalian bisa merasakan perbedaan nuansanya? Pada progresi yang pertama, karena kalian menekankan nada C pada tangga nada C mayor, mengakibatkan kalian memunculkan suasana modes ionian / major scale yang bernuansa gembira. Sedangkan pada progresi yang kedua kalian menekankan nada D pada tangga nada C mayor, dengan begitu berarti kalian sedang memainkan mode D dorian yang mempunyai suasana yang lebih sendu. Setiap mode mempunyai nuansa sendiri yang berbeda satu sama lain. Cobalah kalian rasakan perbedaan nuansa-nuansa dari keseluruhan modes yang ada, dan coba untuk memunculkannya dengan cara-cara di atas.

Sebuah kord dibangun dengan cara yang sama tanpa mengindahkan scale harmony nya. Misalnya Dmi7, tidak peduli Dmi7 sebagai IImi7 pada tangga nada C mayor, atau Dmi7 sebagai IIImi7 pada tangga nada Bb mayor, ataupun Dmi7 sebagai VImi7 pada tangga nada F mayor, Dmi7 akan tetap mengandung komponen nada yang sama yang menyusunnya yaitu D F A C. Namun walaupun begitu modes yang dihasilkan dari ketiga tangga nada di atas (C mayor, Bb mayor, & F mayor) akan berbeda, yaitu D dorian, D phrygian, dan D aeolian, semuanya memiliki struktur yang berbeda. Jika ketiga mode tsb dikeluarkan dari konteks diatonis, maka ketiga modes tsb dapat dilihat sebagai tiga tangga nada yang dapat digunakan pada kord minor 7. Dalam sebuah musik yang menahan kord minor 7 sampai beberapa bar kita dapat mencampurkan ketiga mode tsb untuk menciptakan efek melodik yang menarik. Walaupun secara teori ketiga mode tsb bisa digunakan pada kord minor 7 akan tetapi pada prakteknya terkadang ada beberapa lines melodi yang kurang cocok untuk dimainkan dengan menggabungkan ketiga mode tsb. Dalam kasus seperti ini biarkanlah telinga kita menjadi hakim yang paling akhir yang menentukannya. Perlu diingat bahwa teori dibuat untuk musik yang akan kita dengar, dan bukan sebaliknya!!

Kita dapat membagi mode dalam 4 kategori kord dasar. Dengan menghafalkan kategori tsb maka kita dapat dengan mudah berpikir untuk memainkan beberapa mode sekaligus dalam sebuah kord. 4 kategori tsb adalah sbb:

Mayor 7 (I&IV) Modes yang dapat digunakan adalah Ionian dan Lydian
Minor 7 (II, III, VI) Modes yang dapat digunakan adalah Dorian, Phrygian, & Aeolian
Dominant 7 (V) Modes yang dapat digunakan adalah Mixolydian
Minor 7 (b5) Modes yang dapat digunakan adalah Locrian


Tips dari saya cobalah untuk tidak berpikir terlalu rumit mengenai mode. Dengan menghafalkan urutan mode kalian dapat berpikir lebih sederhana dalam berimprovisasi. Misalkan kalian akan memainkan D dorian. Karena kalian tahu bahwa dorian adalah urutan kedua dari tangga nada C mayor maka sebagai ganti berpikir untuk memainkan D dorian kalian cukup berpikir untuk memainkan tangga nada C mayor dengan penekanan pada nada D. Hal ini juga berlaku pada mode yang lainnya. Dengan begitu kalian tidak terlalu dipusingkan oleh mode. Semoga Tulisan ini bisa membantu teman2 yang selama ini dipusingkan mengenai modes dan cara menggunakan Modes.

Lesson 04 MENCARI KUNCI DASAR DARI SEBUAH LAGU

Pemain gitar biasanya hanya menerima chord chart dari sebuah lagu tanpa disertai tanda key signature, atau tanda perubahan key signature di tengah lagu tersebut. Misalnya jika kamu membaca majalah gitar yang berisi chord-chord dan liriknya. Biasanya di situ tidak akan ditulis Key signature dari lagu tsb, atau bahkan perubahan key signature jika ada di tengah lagu tsb. Untuk bisa memainkan melodi, ataupun berimprovisasi, sangat perlu bagi kita mengetahui di kunci apa sebuah progresi chord tersebut berputar. Biasanya pendekatan yang umum secara musical adalah mendengarkan lagu tersebut dan mencari kuncinya dengan menggunakan telinga, akan tetapi kita juga bisa mencarinya dengan cara menganalisa chord-chordnya.

Menganalisa progresi kunci mayor

Metode yang digunakan untuk mencari kunci mayor dalam sebuah progresi chord adalah sebagai berikut:

1. Coba lihat terlebih dahulu masing-masing chord yang ada dalam progresi, kemudian buat daftarnya, kemungkinan-kemungkinan chord tersebut milik dari sebuah kunci apa, berdasarkan dari kualitas masing-masing chord. Karena scale mayor yang diharmonisasi memiliki tiga chord minor 7th (IImi7, III,mi7, dan VImi7), setiap chord minor 7th bisa menjadi milik dari 3 kunci yang berbeda. Sedangkan chord Major 7th bisa sebagai Ima7 ataupun IVma7 dari dua buah kunci yang berbeda, dan dominant chord sudah pasti adalah chord V7 dari sebuah kunci saja. (Gambar 1)




2. Bandingkan masing-masing kemungkinan kunci tersebut. Cari masing2 chord tsb yang mempunyai kunci yang sama.
3. setelah kalian menemukan kuncinya, tulislah fungsi dari masing-masing chord dengan angka Romawi. (Gambar 2)




Menganalisa progresi kunci minor

Secara teori, kunci minor dapat diidentifikasikan dengan menggunakan tehnik yang sama. Pada kunci minor yang diharmonisasi dari scale natural minor, chord dominant 7th adalah chord bVII7 dan secara otomatis menunjukan kuncinya. (Gambar 3)



Akan tetapi dalam prakteknya keadaan menjadi sedikit rumit jika menyangkut kunci minor. Untuk alasan tertentu harmoni natural minor lebih sering dirubah untuk menghasilkan melodi dan progesi chord yang lebih kuat. Salah satu hasil dari perubahan tersebut adalah seringnya chord V pada kunci minor yang diubah dari chord minor 7th menjadi dominant 7th sehingga fungsi dominant chordnya menjadi lebih spesifik. Oleh karena itu penting bagi kita untuk melihat hubungan interval antar chordnya yaitu sebagai berikut:

1. Jika ada kunci minor satu langkah di atas chord dominant 7th , berarti chord dominant 7th tersebut mempunyai fungsi sebagai bVII7 dan berarti chord minor 7th nya tersebut adalah Imi7.
2. Jika ada chord minor 7th dengan interval perfect fifth di bawah chord dominant 7th, artinya chord dominant 7th berfungsi sebagai chord V7 dan chord minor 7th nya adalah chord Imi7 seperti contoh di bawah ini. (Gambar 4)



Indikator lain yang bisa mengidentifikasikan progresi kunci minor adalah chord minor 7th b5. chord ini jika ada/digunakan dalam progresi fungsinya adalah sebagai IIº dalam harmoni natural minor. Ini menjadikan kunci minor 7th b5 sebagai indikator yang pasti dalam sebuah progresi kunci minor (Dalam praktek chord minor 7th b5 jarang sekali muncul sebagai chord VIIº dalam kunci mayor)


Menganalisa kunci dalam progesi triad

Dengan mengetahui chord Dominant 7th dan minor 7th b5 kita dapat dengan mudah mengetahui kunci tersebut adalah sebuah kunci mayor atau kunci minor. Dalam musik pop atau rock biasanya progresi dibuat dalam bentuk triad jadi artinya chord V nya adalah major triad sama halnya dengan chord I dan IV. Begitu juga penggunaan triad diminished (VIIº dalam kunci mayor, IIº dalam kunci minor) sangat jarang digunakan karena terdengar sangat dissonant di antara chord mayor dan minor, sehingga terdengar seolah tidak pada tempatnya.

Pertanyaannya adalah lalu ada berapa kunci bisa diidentifikasikan ketika masing-masing chord secara teori mempunyai fungsi lebih dari satu. Jawabannya bisa ditemukan dengan dua macam cara:

A. Menata ulang chord-chord tersebut secara urutan scale.

Perhatikan contoh di bawah ini, dengan berexperimen kita bisa menemukan chord I nya (Gambar 5).



Setelah kita menemukan chord I nya cobalah tulis nama chord disertai fungsinya seperti di bawah ini.

Nama Chord E F#mi G#mi A B C#mi
(dalam urutan scale)
Fungsi I IImi IIImi IV V VImi



B. Gunakan telinga

Mainkan progesi chord yang ada dengan menggunakan gitar kamu, dan dengarkan. Dalam praktek cara ini adalah cara yang paling tepat untuk mencari kunci dasar dari sebuah progresi, apakah itu progesi yang menggunakan 7th chord, triad, ataupun keduanya. Progresi diatonik biasanya ada di dalam satu nada dasar saja. Nada dasar tersebut bisa menjadi jelas dengan cara mendengarkan progresi cukup lama untuk mendapatkan kemana chord tersebut diselesaikan (tonic chord), kemudian identifikasikan nada dasar yang telah kita peroleh tsb dengan mencocokannya dengan gitar kita sesuai dengan scale dan chordnya. Walaupun tidak semua lagu pop dimulai dari chord I tapi rata-rata hampir semuanya akan diselesaikan pada chord I.

Mencari Kunci dasar hanya dengan menganalisa memang mempunyai beberapa kesulitan, oleh karena itu untuk lebih memastikannya lagi kita harus menggunakan telinga kita untuk mendengarnya. Ada beberapa penjelasan lagi secara harmoni yang menerangkan mengapa suatu chord itu bisa masuk ke dalam sebuah progressi, hal ini mungkin akan saya tulis di lesson-lesson yang akan datang. Kombinasi dari mengerti teori dan telinga yang terlatih akan menjadikan kita sebagai musisi sejati yang mempunyai wawasan luas secara musical.

Lesson 05 MELODIC MINOR HARMONI DAN MODESNYA

Melodic minor dibentuk dari tangga nada minor yang dinaikkan setengah langkah nada ke 6 dan 7 nya.atau jika dibandingkan dengan tangga nada mayor, maka tangga nada melodic minor bisa dilihat sebagai tangga nada mayor yang diturunkan setengah langkah pada nada ke 3 nya.

Rumus Jaraknya adalah 1, 1/2, 1, 1, 1, 1, 1/2
Contoh tangga nada melodic minor:
A Melodic minor = A B C D E F# G#
C Melodic Minor = C D Eb F G A B

Tidak seperti harmonic minor yang suaranya terdengar eksotik, dan terbatas penggunaannya, melodic minor diciptakan untuk “memperbaiki” tangga nada harmonic minor sementara tetap menyisakan leading tone yang ada. Dalam teori music klasik, tangga nada melodic minor disusun berbeda tergantung apakah dia dimainkan secara ascending atau descending. Jika dimainkan secara ascending maka melodic minor mempunyai struktur natural minor biasa yang dinaikkan nada ke 6 dan ke 7nya, dan jika dimainkan secara descending maka strukturnya identik dengan natural minor scale. Dalam improvisasi modern, kita tidak menggunakan metode seperti itu, melainkan memainkannya sama baik secara ascending maupun descending. Melodic minor scale sangat sering dipakai dalam music jazz, beberapa musisi juga sering menyebutnya dengan jazz melodic minor scale. Mengenai penggunaan melodic minor scale pada music jazz akan saya bahas pada lesson yang lain, pada lesson kali ini saya akan membahas struktur harmoni dan modes yang dibentuk dari melodic minor scale.

Berikut ini adalah daftar nada dan chord yang dihasilkan dari harmonisasi A melodic minor

I=ACEG#= 1 b3 5 7 = Minor Major 7
II=BDF# A= 1 b3 5 b7 = Minor 7
IIIb=CEG#B= 1 3 #5 7 = Mayor 7 (#5)
IV=DF#AC= 1 3 5 b7 = Dominant 7
V=EG#B D= 1 3 5 b7 = Dominant 7
VI=F#ACE= 1 b3 b5 b7 = Minor 7 b5
VII=G#B DF#= 1 b3 b5 b7 = Minor 7 b5


Setelah memperoleh chord-chord yang dihasilkan dari melodic minor scale, kita akan belajar mengenai modes yang dihasilkan dari melodic minor scale. Cara menyusun modes dari melodic minor scale sangat mudah, yaitu dengan merubah root scalenya (yang diperoleh dari melodic minor scale) tanpa merubah susunan jarak melodic minor scale itu sendiri. Untuk lebih jelasnya perhatikan contoh penyusunan modes dari A melodic minor di bawah ini

A B C D E F# G# =Melodic Minor
B C D E F# G# A =Dorian b2
C D E F# G# A B =Lydian #5
D E F# G# A B C =Lydian b7
E F# G# A B C D =Mixolydian b6
F# G# A B C D E =Aeolian b5
G# A B C D E F# =Super Locrian


Modes yang dihasilkan bisa mempunyai beberapa nama sekaligus, tergantung dari cara memandangnya, namun nama yang saya berikan di atas adalah nama2 yang cukup umum dalam konteks musik jazz. Janganlah bingung dengan pemberian nama yang berbeda, yang perlu kita pahami adalah esensi elemen nada dari masing-masing modes yang dihasilkan (scale degree yang dihasilkan).

Melodic minor adalah salah satu scale yang paling sering digunakan dalam musik jazz. Scale ini merupakan modal dasar untuk berimprovisasi terutama untuk bermain “Outside”. Memahami scale ini akan membuat permainan kita lebih variatif akan tetapi perlu diperhatikan bahwa ada perlunya sebelum memahami ini semua kita perlu tahu terlebih dahulu diatonic scale dan harmonisasi yang dihasilkannya, karena persentase yang paling besar dalam melodi musik sehari hari kebanyakan mempunyai akar pada major scale, dengan memahami major scale kita bisa menggali lebih dalam lagi dunia melodic minor.




Andy Owen Andy Owen
www.gitaris.com/Owen.p
Clinician Gitaris.com




__________________
Yesterday is history tomorrow is mystery, today is a gift that’s why we call it present